Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menghadirkan visiting professor dari Senior Experten Service (SES) Jerman yakni Dr. Rer. Soc Eva Ivonne Sladek (Otto Benecke Stiftung Germany), dan pemantik lainnya diantaranya: Assoc. Prof. Mahani Muhtar (Dosen Universitas Teknologi Malaysia) dan Nur Hasyim, M.A. (Dosen Sosiologi FISIP UIN Walisongo) dalam acara Seminar International dengan mengusung tema “Leap Toward Social Transformation in Post Covid 19 Era: Recovered Sooner Developed Faster” Acara berlangsung di Ruang Teater Gedung Rektorat Lantai 4 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Semarang, Rabu (21/09/2022).
Dekan FISIP UIN Walisongo, Dr. Hj. Misbah Zulfa Elizabeth, M.Hum menjelaskan bahwa FISIP sebagai institusi akademik pasti mempunyai program yang berskala internasional dan bertepatan dengan Dies Natalis FISIP Ke-7.
‘’Sebagai institusi akademik, pasti kita mempunyai program yang berskala internasional. FISIP memprogramkan satu tahun, tahun kemarin ada conference international. Tahun sekarang mengadakan seminar internasional. Dan event ini adalah berbarengan dengan Dies Natalis FISIP yang ke-7 pada bulan September,’’ ujar Eliz.
Eliz, menambahkan bahwa dalam serangkaian kegiatan seminar internasional ini, FISIP UIN Walisongo mengundang peneliti, penulis, akademisi dan mahasiswa dalam penulisan book chapters sebagai ekspose dari kegiatan tersebut.
‘’Selain seminar, kegiatan itu merupakan ekspose dari program akademik yang lain yaitu pembuatan book chapters ini mengundang peneliti untuk menulis,’’ tambahnya.
Eliz mengatakan alasan mengangkat tema tersebut, kita harus cepat pulih terkooptasi oleh penderitaan Covid-19. Ekspresi dari semangat sustainability.
‘’Memang kita selalu kontekstual, kita harus cepat pulih terkooptasi oleh penderitaan Covid-19 karena covid sudah banyak yang berlalu. Recoveri lebih cepat dan juga berkembang lebih cepat. Ekspresi dari semangat sustainability kita,’’jelas Eliz.
Eliz memberikan harapan untuk mahasiswa yang telah mengikuti acara ini, yaitu mahasiswa menjadi tertarik untuk bisa ikut menulis sekaligus mengisi book chapters.
”Book chapters itu tidak semata-mata untuk dosen peneliti tetapi juga untuk mahasiswa yang memiliki pikiran bagus dan mempunyai kemampuan menulis,’’ harapnya.
Reporter : Nuke Rachma G