Kuala Lumpur, 30 Oktober 2024 — Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Prof. Dr. Imam Yahya, M.Ag., melakukan kunjungan resmi ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) untuk meresmikan kerja sama strategis dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat. Dalam kesempatan ini, Prof. Imam Yahya ditemani oleh Nur Syamsudin, dan disambut hangat oleh Kepala SIKL, Friny Napasti, S.Pd., M.Pd.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang melibatkan tenaga pengajar dan mahasiswa FISIP UIN Walisongo di SIKL. Melalui perjanjian ini, mahasiswa akan memperoleh kesempatan melakukan pengabdian masyarakat, praktik pengalaman lapangan, dan kegiatan lainnya di bawah bimbingan tenaga pendidik dari SIKL.
Prof. Dr. Imam Yahya menyampaikan harapannya, “Kerja sama ini akan meningkatkan kualitas dan pengalaman mahasiswa FISIP UIN Walisongo dalam bidang ilmu sosial dan politik. Kami percaya bahwa kolaborasi dengan SIKL ini akan membuka wawasan baru bagi para mahasiswa terkait tugas dan fungsi diplomasi di luar negeri serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia di Malaysia.”
Kerja sama ini mencakup tiga bidang utama: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun bentuk konkret dari kerja sama ini meliputi pendampingan mahasiswa dalam kegiatan pengabdian di sanggar-sanggar belajar binaan SIKL, serta pemberian izin bagi mahasiswa untuk menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di lingkungan SIKL.
Friny Napasti, Kepala SIKL, turut menyampaikan antusiasmenya atas kerja sama ini. “Kami menyambut baik inisiatif dari FISIP UIN Walisongo dan berharap kerja sama ini akan memberikan pengalaman yang bermakna bagi mahasiswa sekaligus memberikan kontribusi bagi komunitas Indonesia di Kuala Lumpur.”
Kerja sama ini merupakan langkah nyata dalam memajukan kualitas pendidikan dan pengabdian sosial bagi mahasiswa FISIP UIN Walisongo, serta mempererat hubungan antara institusi pendidikan Indonesia di dalam dan luar negeri.
Kerja sama ini diharapkan akan berlangsung selama satu tahun ke depan dengan kemungkinan perpanjangan berdasarkan evaluasi dari kedua belah pihak.