Mahasiswa Sosiologi baru-baru ini melakukan presentasi tentang temuan penelitian mereka tentang kemungkinan dan hambatan di pedesaan. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran mata kuliah Sosiologi Pedesaan. Tujuan dari mata kuliah ini adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang dinamika sosial dan ekonomi yang ada di lingkungan pedesaan. Pada hari Rabu, 11 Juni 2025, dipertemuan akhir semester genap tahun akademik 2024/2025 diadakan presentasi hasil riset di Gedung A FISIP UIN Walisongo.
Dalam presentasi, mahasiswa memaparkan hasil penelitian mereka tentang struktur sosial, ekonomi, dan budaya pedesaan. Mereka juga mengidentifikasi peluang dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat pedesaan.
Wakil Dekan 1 FISIP, Prof. Tholkhatul Khoir, M.Ag menyampaikan bahwa kegiatan ini perlu ditradisikan di fakultas tidak hanya momen akhir semester, tetapi di luar perkuliahan. FISIP dengan keunggulan dua program studinya terus memberikan kontribusi nyata di masyarakat.
“Proses pembelajaran luar biasa yang perlu dipertahankan menjadi ciri khas Program Studi Sosiologi. Keunggulan yang disematkan untuk akreditasi prodi ditunjukkan tidak hanya dosen, tetapi juga kemampuan mahasiswanya yang kritis, inovatif, dan eksploratif, ungkap Prof. Tholkhah.


Sebagai dosen mata kuliah Sosiologi Pedesaan, Endang Supriadi, M.A. menyatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk merefleksikan kehidupan di pedesaan.
“Mahasiswa memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan analisis dan presentasi mereka serta meningkatkan pemahaman mereka tentang masalah sosial dan ekonomi di pedesaan dengan menyampaikan hasil penelitian ini, ungkap Endang.
Prof. Thriwaty Arsal, dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Pedesaan dari UNNES, mengatakan bahwa kegiatan ini bagus untuk mahasiswa sosiologi. Dia menyarankan agar ada lebih banyak kegiatan serupa di akhir semester.
“Diharapkan bahwa kegiatan ini akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya pembangunan pedesaan yang bertahan lama dan berbasis pada kebutuhan masyarakat, ujar Thriwaty.
Oleh karena itu, mahasiswa memiliki kemampuan untuk menjadi penggerak perubahan dan berkontribusi pada pembangunan pedesaan yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *